Keindahan Provinsi Papua Barat Tercermin dari Kehidupn yang ada didalamnya
Papuan WomenSorong beralih ke halaman ini. Untuk Kabupaten yang bernama-sama, lihat pula Kabupaten Sorong. Untuk kegunaan lain dari Sorong, lihat Sorong (disambiguasi).
Kota Sorong
Sorong beralih ke halaman ini. Untuk Kabupaten yang bernama-sama, lihat pula Kabupaten Sorong. Untuk kegunaan lain dari Sorong, lihat Sorong .
Kota Sorong : Setara - Bersahabat - Dinamis
Letak Sorong di Papua Barat
Kota Sorong is located in Indonesia
Kota Sorong
Letak Sorong di Indonesia
Koordinat: 0°54′0″LU 131°51′0″BT
Negara Indonesia
Provinsi Papua Barat
Pemerintahan
• Wali kota Drs. Ec. Lambert Jitmau
Luas
• Total 1.105 km2 (427 mil²)
Populasi (2010)
• Total 190.341
• Kepadatan 91/km2 (240/sq mi)
Zona waktu WIT (UTC+9)
Situs web www.sorongkota.go.id
Kota Sorong dari udara
Pelabuhan Sorong
Kota Sorong adalah sebuah kota di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Kota ini dikenal dengan sebutan Kota Minyak, di mana Nederlands Nieuw-Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM) mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak tahun 1935. Kota Sorong sangatlah strategis karena merupakan pintu keluar masuk
Provinsi Papua dan Kota Persinggahan. Kota Sorong juga merupakan Kota
industri, perdagangan dan jasa, karena Kota Sorong dikelilingi oleh
Kabupaten lain yang mempunyai Sumber Daya Alam yang sangat potensial
sehingga membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk
menanamkan modalnya
Daftar isi
1 Asal nama
2 Sejarah
3 Geografi
3.1 Geologi
4 Demografi
5 Pemerintahan
6 Perekonomian
7 Pariwisata
8 Pranala luar
Asal nama
Nama Sorong berasal dari kata Soren. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang
berarti laut yang dalam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama
kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada zaman dahulu dengan
perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan
menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak Numfor inilah yang memberi
nama "Daratan Maladum " (sekarang termasuk bagian dari wilayah Kota
Sorong) dengan sebutan “Soren” yang kemudian dilafalkan oleh para
pedagang Thionghoa, Misionaris clad Eropa, Maluku dan Sangihe Talaut
dengan sebutan Sorong.
Sejarah
Sejak tahun 1945, sebelum Perang Dunia ke-II, yaitu semasa penjajahan
Pemerintahan Belanda atas Kepulauan Indonesia, maka Kota Sorong pada
sekitar tahun 1935 dibuka sebagai Base Camp Bataafse Petroleum
Maatschappij (BPM) sedangkan pos pemerintahan mengambil lokasi pada
Pulau Doom.
Setelah penyerahan Irian Barat secara penuh oleh Penguasa Sementara PBB/
UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) kepada Pemerintah
Republik Indonesia, maka pada tahun 1965 berdasarkan berbagai
pertimbangan kemudian diangkat seorang wakil Bupati Koordinator yang
berkedudukan di Sorong, dengan tugas: 1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas
pemerintahan oleh Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) Sorong, Raja
Ampat, Teminabuan dan Ayamaru. 2. Mempersiapkan pemecahan Kota Irian
Barat Bagian Barat menjadi 2 (dua) Kota.
Pada tahun 1969, dengan selesainya pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat
(Pepera) maka perkembangan status dari Kota Administratif menjadi Kota
Otonom ini tidak ada perubahan dalam pembagian wilayah dan keadaan
sampai dengan akhir tahun 1972 adalah sebagai berikut:
Wilayah Pemerintahan Setempat Sorong dengan ibukota Sorong;
Wilayah Pemerintahan Setempat Raja Ampat dengan ibukota Sorong Doom;
Wilayah Pemerintahan Setempat Teminabuan dengan ibukota Teminabuan;
Wilayah Pemerintahan Setempat Ayamaru dengan ibu kota Ayamaru.
Pembagian wilayah di Sorong seperti tersebut di atas berlaku sampai
tahun 1973 saat dilakukannya penghapusan wilayah-wilayah Kepala Daerah
Setempat dan sejumlah distrik dan dibentuknya Pemerintahan Wilayah
Kecamatan Tahap Pertama Tahun 1973-1974.
Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan
pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Namun dalam perkembangannya telah
mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996
tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong. Selanjutnya
berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong
ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong
Geografi
Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' Bujur Timur
dan 0° 54' Lintang Selatan, memiliki batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : berbatasan dengan Distrik Makbon (Kabupaten Sorong)
dan Selat Dampir
Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Dampir
Sebelah Utara : berbatasan dengan Distrik Makbon (Kabupaten Sorong)
dan Selat Dampir
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Distrik Aimas (Kabupaten Sorong)
dan Distrik Salawati (Kabupaten Raja Ampat)
Luas wilayah Kota Sorong mencapai 1.105,00 km2, atau sekitar 1.13% dari
total luas wilayah Papua Barat. Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3
meter dari permukaan laut dan suhu udara minimum di Kota Sorong sekitar
23, 1 ° C dan suhu udara maximum sekitar 33, 7 ° C. Curah hujan
tercatat 2.911 mm. Curah hujan cukup merata sepanjang tahun. Tidak
terdapat bulan tanpa hujan, banyaknya hari hujan setiap bulan antara 9 -
27 hari. Kelembaban udara rata-rata tercatat 84 %.
Keadaan topografi Kota Sorong sangat bervariasi terdiri dari pegunungan,
lereng, bukit-bukit dan sebagian adalah dataran rendah, sebelah timur
di kelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan hutan wisata.
Geologi
Keadaan geologi Kota Sorong terdapat hamparan galian golongan C seperti
batu gunung, batu kaIi, sirtu, pasir, tanah urug dan kerikil. Sedangkan
jenis tanah yang terdapat di Kota Sorong adalah tanah latosal putih yang
terdapat di pinggiran pantai Tanjung Kasuari dan tanah fudsolik merah
kuning yang terdapat dihamparan seluruh kawasan Distrik Sorong Timur.
Keadaan permukaan Kota Sorong yang terdiri dari gunung, buki-bukit dan
dataran yang rendah yang ditandai dengan jurang, dan wilayah ini dialiri
sungai-sungai sedang, kecil seperti sungai Rufei, sungai Klabala,
sungai Duyung, sungai Remu, sungai Klagison, sungai Klawiki, sungai
Klasaman dan sungai Klabtin.
Demografi
Berdasarkan hasil Pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota
Sorong (Angka Sementara) adalah 190.341 jiwa, yang terdiri atas 99.898
laki-laki dan 90.446 perempuan. Jumlah penduduk terbanyak di Distrik
Sorong Utara sebanyak 44.774 jiwa dan jumlah penduduk terkecil berada di
Distrik Sorong Kepulauan dengan Jumlah penduduk 9.710 jiwa.
Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Kota Sorong
adalah sebesar 110,45 persen. Dari enam distrik yang ada di Kota Sorong,
angka Sex Ratio tertinggi berada di Distrik Sorong Timur yaitu sebesar
114,97 persen.
Laju pertumbuhan penduduk Kota Sorong sebesar 7,02 persen per tahun.
Distrik yang laju pertumbuhan penduduknya tertinggi adalah Distrik
sorong Timur yakni 14,07 persen dan yang terendah adalah Distrik Sorong
Kepulauan yakni sebesar 3,54 persen.
Dengan Luas wilayah 1.105 km² yang didiami penduduk 190.341 jiwa, maka
rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Sorong adalah sebesar 91
jiwa/km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatannya adalah
Distrik Sorong Manoi yakni sebesar 313 jiwa/km², sedangkan yang paling
terendah Distrik Sorong Kepulauan yakni 49 jiwa/km².
Pemerintahan
Secara administratif, Kota Sorong terdiri dari 6 distrik (setingkat
dengan kecamatan), yaitu Sorong, Sorong Barat, Sorong Kepulauan, Sorong
Timur, Sorong Utara dan Sorong Manoi. Kemudian dibagi lagi atas 31
kelurahan yang tersebar pada masing-masing distrik tersebut.
Perekonomian
Komoditi unggulan Kota Sorong yaitu sektor pertanian, Perkebunan dan
jasa. Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa Kakao,
Kelapa dan cengkeh. Pariwisatanya yaitu wisata alam, wisata adat dan
budaya.
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 1
pelabuhan, yaitu Pelabuhan Sorong.
Pariwisata
Sektor industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang memberikan
kontribusi terbesar dalam pembangunan perekonomian Kota Sorong. Kota
Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan peninggalan sejarah bekas
perusahaan minyak milik Belanda Heritage Nederlands Nieuw-Guinea
Petroleum Maatschappij (NNGPM). Beberapa kawasan wisata lainnya adalah
taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya,
termasuk kawasan pantai pada Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom.
Fasilitas wisata lainnya adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari
dengan pesona pasir putihnya, Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom yang
terkenal dengan pantainya yang indah. Juga pulau Dofior yang terdapat
Tugu Selamat Datang di Kota Sorong dengan menggunakan bahasa Moi ( suku
asli di Kota Sorong) yang ramah dan bersahabat menyambut pengunjung yang
datang di Kota Sorong. Juga tembok Dofior yang terkenal dengan
pemandangan panorama lout dan keindahan alam menjelang senja.berikut ini adalah Papuan Barat Women yg sangat Natural dan banyak potensi tidak kala dari Women Di daerah daerah lain..>< Sorong >< Tegar City..