Minggu, 28 Juli 2013

Apakah Michelle Obama Pantas Jadi Presiden berikutnya menggantikan Obama?


Riset oleh sebuah stasiun televisi terkenal di Amerika menunjukkan bahwa Michelle Obama lebih disukai khalayak daripada suaminya sendiri. Sedikit yang tidak menyukai perempuan pintar ini. Michelle bahkan lebih terkenal dari banyak figur politik di Amerika saat ini. Bisakah dia jadi Presiden Amerika berikutnya?
 Michelle Obama (lahir dengan nama Michelle LaVaughn Robinson di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 17 Januari 1964; umur 49 tahun) adalah istri Barack Obama, Presiden Amerika Serikat yang menjabat sejak tahun 2009. Keluarganya berasal dari etnis Afrika-Amerika. Michelle mengawali karier sebagai pegawai pada fira hukum Sidley Austin yang kebagian tugas di bidang pemasaran dan properti intelektual. Setelah itu, Michelle tercatat sebagai asisten wali kota Chicago, Richard M Daley. Michelle juga menjadi wakil presiden untuk hubungan eksternal dan komunitas rumah sakit Universitas Chicago dan lulus dari fakultas hukum setelah meraih gelar sarjana sosiologi dari Universitas Princeton. Michelle berkenalan dengan Barack Obama tahun 1989 yang saat itu menjadi mentornya. Michelle adalah senior Barack Obama di firma hukum Sidley dan Austin. Mereka lalu menikah tahun 1992 dan dikaruniai dua orang putri bernama Malia Ann Obama yang lahir tahun 1998 dan Natasha Obama lahir tahun 2001.

 Behind every successful man stands a supporting wife. Tapi bagaimana jika sang istri memiliki pesona yang nggak kalah dibandingkan sang suami, bahkan mungkin lebih mampu ‘mencuri perhatian’ daripada sosok sang suami? Skenario ini mungkin bisa terjadi pada Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Sang istri, Michelle, disenarai semakin populer bahkan lebih terkenal daripada tokoh-tokoh yang saat ini sedang berusaha untuk menggantikan Barrack menjadi orang pertama di negara adidaya tersebut. Sejak mendampingi sang suami di masa-masa kampanye awalnya Michelle sudah mencuri perhatian. Bila Obama sibuk melakukan kampanye-kampanye global dengan tujuan yang lebih luas maka Michelle lama bergerak di kegiatan-kegiatan sosial yang lebih menargetkan komunitas-komunitas masyarakat. Dalam beberapa pernyataannya Presiden Obama nggak segan memuji Michelle yang menurutnya lebih pintar dari dirinya, bahkan di suatu acara kemiliteran Obama mengatakan bila seorang laki-laki ingin memiliki keturunan yang lebih maju maka pastikan dirinya harus menikah dengan perempuan yang 'lebih' dari dirinya.
 Hal lain yang dunia suka dari perempuan yang sempat sekolah di Princeton dan Harvard ini tentunya her sense of fashion. Sedikit first lady di dunia, dan tentunya Amerika yang memiliki pesona sebesar Michelle. Sebelum Michelle bisa dibilang style icon dari lingkup kepresidenan hanya Jackie Kennedy, atau mungkin Carla Bruni istri dari Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. Sebagai perempuan kulit berwarna Michelle nggak takut untuk mengambil risiko bermain dengan gaun-gaun berwarna rancangan-rancangan busana yang up to date. Sejak awal kemenangan Obama di tahun 2009 Michelle selalu tampil memukau di muka umum. Ia bersahabat dengan perancang-perancang muda, dan nggak jarang hadir dengan busana-busana rancangan mereka. Perancang Jason Wu semakin terkenal setelah Michelle hadir dalam malam inaugurasi Obama dengan gaun putih one shoulder rancangannya.
 Sejauh ini Michelle nggak pernah menyiratkan bahwa ia memiliki niat lebih jauh untuk serius dalam politik, ia masih fokus untuk mendukung sang suami yang sedang mempertahankan kursi kepresidenannya untuk masa jabatan ke-dua. Looking at her speech, her presence, and her charisma Michelle definitely has a shot in politic. Bicara soal first lady yang tangguh tentunya nggak bisa lepas dari sosok Hillary Clinton. Fimelova pasti masih ingat saat ia dengan wajah penuh senyum mendampingi sang suami Bill Clinton yang terkena skandal di era 90an. Setelah suaminya tidak menjabat Hillary tetap aktif di parlemen dan bahkan hingga saat ini menjabat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Banyak yang juga membicarakan kemungkinan Hillary maju untuk kursi kepresidenan, sayangnya Hillary kalah di tahap seleksi .