Kamis, 25 Juli 2013

JOKOWI bertahan pada tingkat keterpilihan tertinggi sebagai calon presiden.


 Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertahan pada tingkat keterpilihan tertinggi sebagai calon presiden berdasarkan survei Pusat Data Bersatu. Dibandingkan hasil survei lembaga yang sama Januari 2013 lalu, tingkat keterpilihan Jokowi meningkat 8 persen dari 21,2 persen.

Di bawah Jokowi, ada Ketua Dewan Gerindra Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka keterpilihan 19,83 persen. Ketua Umun PDIP Megawati Soekarnoputri ada dua tingkat di bawah Jokowi dengan angka keterpilihan 13,08 persen. Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla berturut-turu di peringkat 4 dan 5 dengan angka 11,62 dan 55,47 persen.

Bukan hanya sebagai calon presiden, Jokowi juga disukai sebagai calon wakil presiden. Angka keterpilihan politikus PDIP ini mencapai 30,68 persen. Di bawah Jokowi ada Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan angka keterpilihan 18,29 persen. Besan SBY, Hatta Rajasa ada di peringkat tiga dengan angka 8,46 persen. Kemudian, Dahlan Iskan dan Mahfud MD melengkapi peringkat lima besar dengan angka keterpilihan masing-masing 6,32 dan 3,93 persen.

Hasil survei ini dilakukan di 30 provinsi dengan 1.200 responden dengan wawancara langsung di kediaman responden. "Kami ambil setiap kelurahan 10 responden, 5 per RT, dilakukan acak," kata Peneliti Pusat Data Bersatu Agus Herta, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2013.

Direktur Utama PDB Didik J Rachbini menyatakan riset ini ilmiah, "Politiknya nasional, enggak ngawur," kata dia.

Menurut Didik, Jokowi banyak mendapat suara dari golongan muda. Sedangkan Prabowo mendapat dukungan dari pemilih usia menengah. karena Prabowo menawarkan idologis. "Jika Jokowi tak nyapres, maka Prabowo akan jadi presiden," kata Didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar