Kamis, 25 Juli 2013

Jika Jokowi Maju Pilpres, Apakah Militer Mendukung?


Ini lanjutan dari tulisan soal Apa Kabar Reformasi di Tubuh TNI & Polri?
Walaupun militer mengatakan bahwa mereka netral dalam berpolitik, tidak ikut politik praktis, tetapi aku kok merasa bahwa ada ’sesuatu’ terkait militer di proses reformasi Indonesia sejak tahun 1998.
Setelah Soeharto jatuh, konon katanya tawaran pertama mengendalikan Indonesia diberikan kepada Wiranto sebagai Pangab. Tetapi Wiranto ragu, sehingga langsung dialihkan ke Habibie.
Habibie sipil yang langsung dikaitkan dengan Golkar. Sehingga, walaupun dia cerdas banget, dalam setahun bisa menstabilkan ekonomi, mendorong reformasi dengan perpisahan TNI-Polri, kebebasan pers, jauh lebih smart dan taktis dibandingkan Mursi, tetapi tetap dijatuhkan oleh MPR.
Gus Dur apalagi. Wiranto ditepikan sebagai Menko Hankam, dan beberapa asas demokrasi negara pun diletakkan, tetapi lagi-lagi dia dijatuhkan. Ketika itu, Indonesia juga chaos banget. Konflik etnis, agama, suku, merebak dimana-mana. Masih inget kerusuhan Mei, teror kota yang mengerikan di Jakarta dan beberapa kota lainnya? Penembakan misterius? Penghilangan Wiji Tukul, mahasiawa, tokoh politik, LSM? Siapa dibelakang ini semua?
Mega juga seorang sipil. Tetapi ketika pilpres langsung oleh rakyat, kalah oleh SBY yang memiliki background militer. Baru ketika SBY menjadi Presiden, beberapa kerusuhan di Indonesia reda. Ada kaitannya?
Nah, kalau Jokowi tidak maju, dipastikan Prabowo, yang backgroundnya militer akan jadi Presiden. Dari survei elektabilitas yang dilakukan beberapa kali, jika Jokowi tidak diajukan, dipastikan Prabowo akan menang.
Kalau tidak salah, terkait Prabowo, militer Indonesia terpecah dua. Ada kubu SBY, ada kubu Prabowo. SBY lebih soft, karena tidak pernah combat langsung di lapangan. Tetapi saking softnya, aku gak tau dia dah bikin reformasi berarti gak sih di tubuh TNI? Atau gitu-gitu aja?
Bahkan dari salah seorang anggota PD, aku tahu ketika Prabowo menghadap SBY (cari dukungan kali), tidak beberapa lama beberapa jenderal juga menghadap SBY, ‘warning’ soal ini.
Nah sekarang soal Jokowi yang sipil. Sebenarnya berharap sekali, Jokowi adalah manusia terbaik Indonesia yang bisa diharapkan jadi Presiden. Tetapi kekuatan institusi riil juga ada di militer. Makanya, aku berharap banget para militer yang baik, tidak sombong, suka menolong, ramah dan mau melakukan reformasi juga bisa mendukung Jokowi. Demi Indonesia yang lebih baik. Naifkah? Ya gitulah…
Ya sudah, Salam ><

Tidak ada komentar:

Posting Komentar